Error
Detection and Correction
Error
detection adalah suatu kegiatan untuk memastikam bahwa data yang diterima sama
dengan data yang dikirim. Sedangkan Error correction adalah deteksi kesalahan
dan rekonstruksi, asli bebas dari kesalahan data. Penyebab data error karena
noise, baik black maupun white noise dan akibatnya karena data berubah 0
berubah menjadi 1, sedangkan 1 berubah menjadi 0.
Teori tentang error Detection dan Correction
Deteksi kesalahan ini paling sering
menyadari menggunakan cocok fungsi hash ( atau chechsum algoritma ). Sebuah
fungsi hash menambahkan tag tetap-panjang
untuk pesan, yang memungkinkan penerima untuk memverifikasi pesan yang
disampaikan oleh recomputing tag dan
membandingkannya dengan yang disediakan.
Terdapat berbagai macam desain yang berbeda fungsi hash. Namun, ada pula penggunaan khusus luas karena kesederhanaan baik mereka atau kesesuaian mereka untuk mendeteksi beberapa jenis kesalahaan (misalnya, cek redudansi siklik kinerja dalam mendeteksi error burst). Random kesalahaan kode berdasarkan jarak minimum coding dapat memberikan alternatif yang sesuai untuk fungsi hash ketika jaminan yang ketat pada jumlah minimum kesalahan untuk dideteksi diinginkan. Pengulangan kode, dijelaskan dibawah ini, adalah kasus khusus dari kesalahan kode: meskipun agak tidak efisien, mereka menemukan aplikasi untuk kedua koreksi kesalahan dan deteksi karena kesederhanaan mereka.
Koreksi kesalahan umum dapat diwujudkan dalam dua cara berbeda :
Terdapat berbagai macam desain yang berbeda fungsi hash. Namun, ada pula penggunaan khusus luas karena kesederhanaan baik mereka atau kesesuaian mereka untuk mendeteksi beberapa jenis kesalahaan (misalnya, cek redudansi siklik kinerja dalam mendeteksi error burst). Random kesalahaan kode berdasarkan jarak minimum coding dapat memberikan alternatif yang sesuai untuk fungsi hash ketika jaminan yang ketat pada jumlah minimum kesalahan untuk dideteksi diinginkan. Pengulangan kode, dijelaskan dibawah ini, adalah kasus khusus dari kesalahan kode: meskipun agak tidak efisien, mereka menemukan aplikasi untuk kedua koreksi kesalahan dan deteksi karena kesederhanaan mereka.
Koreksi kesalahan umum dapat diwujudkan dalam dua cara berbeda :
1. Ulangi permintaan otomatis (ARQ) (kadang-kadang juga
disebut sebagai koreksi kesalahan
mundur): ini adalah sebuah teknik error control dimana skema deteksi kesalahan
dikombinasikan dengan permintaan transmisi kembali data yang salah. Setiap blok
data yang diterima diperiksa menggunakan kode kesalahan deteksi digunakan, dan
jika cek gagal, transmisi data ini akan diminta – ini dapat dilakukan berulang
kali, sampai data dapat diverifikasi.
2. Koreksi kesalahan maju
(FEC): Pengirim mengkodekan data menggunakan error-correcting code (ECC) sebelum tranmisi. Informasi tambahan
(redundansi) ditambahkan oleh kode ini digunakan oleh receiver untuk memulihkan
data asli. Secara umum, data direkonstruksi adalah apa yang dianggap “paling
mungkin” data asli.
Contoh Error
Detection and Correction
1. Error
Correction
A. Stop and Wait :
salah satu metode error correction dimana blok data dikirim setelah ACK
dari receiver diterima oleh transmitter terlebih dahulu.
B. Go Bck-N : salah satu metode error correction dimana apabila terdapat
satu blok data yang rusak, maka blok data tersebut dan blok selanjutnya akan dikirim ulang.
C. Selective Repeat : Salah satu metode error correction dimana apabila terdapat
satu blok data yang rusak maka hanya blok tersebut yang akan dikirim ulang.
2. Error Detection
dari receiver diterima oleh transmitter terlebih dahulu.
B. Go Bck-N : salah satu metode error correction dimana apabila terdapat
satu blok data yang rusak, maka blok data tersebut dan blok selanjutnya akan dikirim ulang.
C. Selective Repeat : Salah satu metode error correction dimana apabila terdapat
satu blok data yang rusak maka hanya blok tersebut yang akan dikirim ulang.
2. Error Detection
A. Parity Check :
Menambahkan sebuah bit pada setiap pengiriman sejumlah bit, sehingga
jumlah bit bernilai 1 selalu genap atau ganjil. Parity bit dapat mendeteksi kesalahan 1 bit
atau kesalahan bit dalam jumlah ganjil, namun tidak dapat mendeteksi kesalahan dalajumlah
genap.
B. CRC : CRC “Cyclic Redundancy Check” method yang umum digunakan untuk
mendeteksi error. CRC beroperasi pada sebuah frame atau block. Setiap block berukuran
mbit yang akan dikirim akan dihitung CRC checksumnya (berukuran 1 bit), kemudian
dikirim bersama-sama dengan frame (dengan ukuran m+1 bit)
jumlah bit bernilai 1 selalu genap atau ganjil. Parity bit dapat mendeteksi kesalahan 1 bit
atau kesalahan bit dalam jumlah ganjil, namun tidak dapat mendeteksi kesalahan dalajumlah
genap.
B. CRC : CRC “Cyclic Redundancy Check” method yang umum digunakan untuk
mendeteksi error. CRC beroperasi pada sebuah frame atau block. Setiap block berukuran
mbit yang akan dikirim akan dihitung CRC checksumnya (berukuran 1 bit), kemudian
dikirim bersama-sama dengan frame (dengan ukuran m+1 bit)
Mengatasi Error correction dan detection
Bila dijumpai kesalahan pada data yang telah diterima, maka perlu diadakan tindakan perbaikan atau diusahakan agar kesalahan ini jangan sampai memberikan dampak yang besar. Metode koreksi ini diantaranya adalah :
Bila dijumpai kesalahan pada data yang telah diterima, maka perlu diadakan tindakan perbaikan atau diusahakan agar kesalahan ini jangan sampai memberikan dampak yang besar. Metode koreksi ini diantaranya adalah :
A. Subtitusi simbol
Bila ada data yang rusak maka komputer
penerima mengganti bagian itu dengan karakter lain, seperti karakter SUB yang
berupa tanda tanya terbalik. Jika pemakai menjumpai karakter ini (pada program
word-prossessor), maka berarti data yang diterima telah mengalami kerusakan,
selanjutnya perbaikan dilakukan sendiri.
B. Mingirm data koreksi
Data yang dikirim harus ditambah dengan kode-kode tertentu dan dapat di duplikat. Bila penerima menjumpai kesalahan pada data yang diterima, maka perbaikan dilakukan dengan mengganti bagian yang rusak dengan data duplikat, tetapi cara ini jarang dilakukan.
Data yang dikirim harus ditambah dengan kode-kode tertentu dan dapat di duplikat. Bila penerima menjumpai kesalahan pada data yang diterima, maka perbaikan dilakukan dengan mengganti bagian yang rusak dengan data duplikat, tetapi cara ini jarang dilakukan.
C. Kirim ulang
Cara ini merupakan cara yang simpel, yaitu bila komputer penerima menemukan kesalahan pada data yang diterima, maka selanjutnya meminta komputer pengirim untuk mengirim mengulangi pengiriman data.
Cara ini merupakan cara yang simpel, yaitu bila komputer penerima menemukan kesalahan pada data yang diterima, maka selanjutnya meminta komputer pengirim untuk mengirim mengulangi pengiriman data.
Sumber : Dari Mbah Google
Comments
Post a comment